Senin, 26 September 2011

DIKLAT OSIS 2011

            Banda Aceh - 9/09/11, Kepengurusan OSIS 2011/2012 sudah diambang pintu peristirahatan, sudah setahun kurang menjabat dan sudah waktunya pula untuk mencari penerus yang akan meneruskan perjuangan untuk terus menyampaikan aspirasi pelajar. Selain itu, pada program tahunan OSIS pun sudah tercantum sebuah program yang selalu dijalankan pada akhir tahun menuju pergantian pengurus baru, yaitu DIKLAT(Didikan dan Latihan).
            OSIS 2011 melaksanakan DIKLAT selama seminggu seperti halnya tahun lalu. DIKLAT kali ini dilaksanan mulai hari Senin(19/0911) s/d Minggu(19/09/11). DIKLAT OSIS 2011 juga mengikutsertakan peran alumni-alumni dari setiap leting, hal ini yang membuat OSIS 2011 mendapatkan banyak aspirasi dan inovasi mengenai konsep DIKLAT OSIS tahun 2011 ini,.
Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an
             Pemateri untuk mengisi materi DIKLAT diisi oleh Alumni dan pengurus OSIS, berikut adalah pemateri saat DIKLAT OSIS 2011:
1.Materi Solidaritas
T. Rudi SP















2. Materi Management

3. Komunikasi

4. Integritas

5. Kepemimpinan

6. SASARAN

7. Kebendaharaan

8. OSIS

           Selain itu, Alumni-alumni lainnya juga sangat berperan dalam DIKLAT ini. Terimakasih kepada seluruh pihak terkait, kebanggaan untuk panitia semuanya, dan maaf untuk segala kesalahan yang ada.(De2)

Terinspirasi dari Guru Olahraga (http://aceh.tribunnews.com/2011/09/15/terinspirasi-dari-guru-olahraga)

http://aceh.tribunnews.com/2011/09/15/terinspirasi-dari-guru-olahraga

Musaddiq, peraih juara ketiga pada perlombaan lari atletik 100 meter se-Aceh yang dilaksanakan pada Juni 2011 lalu, mengaku orang yang paling berjasa dalam kemenangannya itu adalah Suriani Spd, guru olahraganya di SMAN 11, Banda Aceh. “Saya mendapat dukungan penuh dari ibu Suriani. Beliau yang paling berjasa atas kemenangan yang saya peroleh,” sebut Musaddiq. 

Tanpa dukungan guru olahraganya itu, Musaddiq sulit mewujudkan kemenangannya itu. Apalagi sampai berkesempatan berkompetisi di tingkat provinsi. Karena ia sendiri mengaku tidak menyukai bidang olahraga tersebut. “Saya suka olahraga bola kaki. Tapi, karena saya kagum dengan kekuatan ibu Ani yang begitu kuat berlari, saya jadi terinspirasi. Mungkin karena beliau lihat saya punya kemampuan, akhirnya ibu Suriani meminta saya untuk berlatih,” kata Musaddiq.

Munurutnya ia mampu masuk di tingkat provinsi, setelah mengalahkan 18 atlet dari 18 SMA di Banda Aceh. Selanjutnya di tingkat provinsi itu Musaddiq bersaing ketat dengan peserta yang datang dari seluruh kabupaten/kota di Aceh. “Saya sudah berupaya berlatih optimal. Tapi, keberuntungan ada di pihak lain. Dan saya hanya bisa bertahan di juara tiga,” ungkapnya.

Pengalaman tersebut, kata Musaddiq, akan jadi pembelajaran berharga baginya ke depan. Ia ingin tampil lebih gemilang, meskipun awalnya bidang olahraga atletik tersebut tidak digandrunginya.(misran asri) 

Berprestasi di MTQ (http://aceh.tribunnews.com/2011/09/15/berprestasi-di-mtq)

http://aceh.tribunnews.com/2011/09/15/berprestasi-di-mtq

Raichan Izzati  selalu meraih prestasi dalam berbagai bidang perlombaan MTQ. Nmaun,  remaja berkulit putih ini lebih banyak  merendahkan dirinya ketika Serambi menanyakan prestasi apa saja yang sudah diraihnya.

Raichan yang berguru pada M Iqbal sang pamannya itu merupakan satu-satunya siswi SMA Aceh yang mewakili Ajang Festival Siswa dan Lomba Seni (FLS2N)  bidang tilawah (seni membaca alquran) yang dilaksanakan di Surabaya, Jawa Timur, Juni 2011 lalu. Meski Raichan tak mampu menjadi juara, karena terkendala waktu, tapi siswi SMAN 11 ini mengaku perlombaan itu memberikan arti banyak bagi dirinya. 

“Biasanya Raichan unggul di berbagai event, tapi di FSS2N di Surabaya, Raichan betul-betul terdorong untuk tampil lebih baik lagi ke depan. Terutama berkenaan dengan waktu,” sebutnya. (misran asri)

Olahraga yang Menantang Eka (http://aceh.tribunnews.com/2011/09/15/olahraga-yang-menantang-eka)

http://aceh.tribunnews.com/2011/09/15/olahraga-yang-menantang-eka

Cita-cita  Eka Dewi Afni mungkin tidak menjadi kebanyakan impian atau cita-cita dari para siswi lainnya. Putri pasangan Affan ST dan Erni SAg ini memiliki keinginan yang menantang dan bertolak belakang bila sepintas dilihat sisi fisiknya yang tampak lembut dan tidak mungkin melakukukan hal-hal yang di luar batas dirinya itu. 

Tapi, siapa sangka siswi SMAN 11 ini ternyata menyukai silat. Keterampilan yang iembutuhkan ketangkasan dan kosentrasi tinggi itu ternyata telah ditekuninya beberapa bulan lalu. Meski penuh bahaya, dan ia memahami hal tersebut, namun Eka mengaku sangat menyukai bidang itu. Alasan kuat yang mendasarinya, pertama tertantang ingin mencoba serta maksud lainnya Eka ingin mengubah pandangan bahwa wanita yang selalu ditempatkan sebagai sosok yang lemah juga mampu melakukan hal itu. Untuk semua impian itu, Eka berupaya menekuni apa yang biasa dilakukan oleh para pria umumnya itu. Semua bukti dari ketekunannya tersebut, siswi kelas III ini telah mampu meraih juara ketiga dalam kejuaraan silat yang dilangsungkan Mei 2011 lalu, di Gedung Olahraga (Gor) Pango, Ulee Kareng, tingkat Kota Banda Aceh. “Sebenarnya Eka dapat juara 1 dan sepantasnya berlaga di tingkat provinsi. Karena sesuatu dan lain hal yang tidak bisa Eka ungkapkan, sehingga Eka berada di peringkat ketiga,” sebutnya.

Eka yang rutin berlatih bersama puluhan rekannya di Kompleks Masjid Muhammadiyah, Jalan Muhammad Jam, Banda Aceh, tersebut mengaku setia diajari oleh guru Fakrurrazi, guru silatnya. Walau tekun berlatih, Eka baru bisa dinobatkan memperoleh sabuk kuning melati atau sabuk bagi pemula. “Tapi, untuk trik mengunci dan mengalahkan lawan telah banyak yang Eka pelajari. Meski Eka terkadang takut juga dengan resiko patah kalau tibanya waktu bertanding. Tapi, bidang olahraga, silat lah yang paling Eka senangi,” ungkapnya.

Eka yang bercita-cita mengikuti jejak ibunya sebagai guru TK, teryata menyimpan makna dalam tentang silat. Bukan sekadar hal menantang yang mampu dilakukan oleh seorang wanita, tapi dalam silat ujarnya terkandung pesan sosial yang luar biasa. “Kebanyakan orang yang belajar silat memiliki pribadi yang rendah hati, tidak sombong serta tidak pernah menunjukkan dirinya hebat karena memiliki kemampuan membela diri. Eka belajar silat, di samping bisa sedikit jaga diri juga bisa meningkatkan kesehatan,” pungkas Eka.(misran asri)


SMA yang Bersyariat (http://aceh.tribunnews.com/2011/09/15/sma-yang-bersyariat)


http://aceh.tribunnews.com/2011/09/15/sma-yang-bersyariat

SMAN 11 di Jalan Elang, Gampong Blangcut, Kecamatan Luengbata, Banda Aceh, itu merupakan satu-satunya SMA yang masih kental menerapkan nilai-nilai syariat pada siswa-siswinya, khususnya di Banda Aceh. Pasalnya, di SMA itu peserta didik berada di ruangan terpisah, mulai dari kelas I sampai kelas III SMA. Artinya, pria dan wanita ditempatkan di ruangan masing-masing dan berbeda. Pemberlakuan itu sama sekali tidak menjadi kendala bagi staf pengajar yang ada di sekolah itu. 

Karena setiap rombongan belajar (rombel)--atau dulunya lebih dikenal dengan ruangan belajar--juga dipisahkan antara siswa dan para siswi berprestasi. Selain mengimplementasikan nilai-nilai syariat, pemisahan itu juga dipandang banyak membantu meningkatkan kemampuan peserta didik di SMA itu. Mereka tak lagi canggung dan mampu mengkreasikan dirinya dengan berbagai potensi  dengan   lebih leluasa. Hal tersebut juga mampu dibuktikan dengan kelulusan anak didik di SMA itu di tahun 2011 mencapai 100 persen.

Editor : bakri

Kamis, 22 September 2011

Pertandingan Persahabatan Bola Kaki SMA Negeri 11 Banda Aceh VS SMA Negeri 1 Ingin Jaya



            18/0911 – Aceh Besar, Tim kesebelasan SMA Negeri 11 Banda Aceh dijamu oleh tim tetangga Kota Madya yaitu SMA Negeri 1 Ingin Jaya Aceh Besar. Pada event persahabatan ini, pertandingan menggunakan lapangan hijau tim tuan rumah yang terletak di Desa Lubhuk, Kec. Ingin Jaya, Aceh Besar.
 
            Pada pertandigan persahabatan ini pun mengundang wasit dari Desa Meunasah Krueng, Aceh Besar yang bernama Rahmat atau yang kerap disapa Somat. Somat pun didampingi oleh dua orang Losmen yang berasal dari Wilayah Aceh Besar dan Banda Aceh, hal ini dilakukan untuk mengupayakan timbulnya sifat Fair Play dan kesalah pahaman dari kedua kubu atau antar pemain saat berlaga dilapangan hijau.
            Pertandingan pada babak pertama dipimpin oleh SMA Negeri 1 Ingin Jaya hingga pada pertandingan dibabak pertama usai. Tampak kelelahan diraut wajah para pemain saat istirahat, namun semangat dan sportifitas mereka tak pernah luntur, tampak saat laga mereka saat babak dua berlansung.
           Sampai akhir pertandingan usai, point dipimpin oleh SMA Negeri 1 Ingin Jaya Aceh Besar 1 - 0. Meski kalah, SMA Negeri 11 Banda Aceh tetap menerimanya dengan senyum sportifitas sebagai mana tujuan pertama dari pertandingan ini, yaitu untuk menjalin silaturahmi. (de2)

Penyebaran Formulir OSIS